Rencana penggantian mobil konvensional dengan mobil listrik lagi ramai dibicarakan, khususnya di Indonesia dengan segala kelebihan dan kekurangan mobil listrik, yang pasti ada prospek ekonomi di sana. Mobil listrik sebenarnya bukan hal yang baru karena diperkirakan kali pertama ditemukan pada tahun 1832 dan populer pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, tapi kemudian popularitasnya meredup karena teknologi mesin pembakaran dalam yang semakin maju dan harga kendaraan berbahan bakar bensin yang semakin murah.
Para produsen kendaraan baru kembali menaruh perhatian yang serius pada kendaraan listrik karena harga minyak yang melambung tinggi pada tahun 2000-an serta banyak masyarakat dunia yang sudah sadar akan buruknya dampak emisi gas rumah kaca.
Komponen utama dalam sebuah mobil listrik adalah baterai, salah satu bahan baku untuk membuat baterai mobil listrik adalah nikel.
Berdasarkan data terbaru dari Survei Geologi AS pada 2019 dan dilansir dari Investing News, Senin (26/10/2020), diperkirakan terdapat 10 negara sebagai produsen nikel terbesar di dunia.
Dari 10 negara tersebut, Indonesia menduduki urutan pertama, apabila rencana mobil listrik yang digadang-gadang akan menggantikan atau paling tidak mendampingi mobil konvensional yang ada saat ini, maka akan ada dampak ekonomi yang cukup signifikan bagi Indonesia, apalagi apabila proses pembuatan mobil listrik semuanya dilakukan di dalam negeri mulai dari bahan baku (hulu) seperti nikel hingga menjadi mobil.
Lalu, investasi apa yang menarik yang dapat dilakukan terkait dengan mobil listrik ? ingin tahu jawabannya, register dulu ya jadi member dan setelahnya Anda bisa menghubungi kami dengan menekan tombol contact.
Kedepan akan semakin menarik ini.. 👍