top of page
  • Gambar penulisBFU

Kenapa Yield Obligasi Naik ketika Suku Bunga BI 7-day (Reverse) Repo Turun ?

Secara teori, ketika bank sentral menurunkan suku bunga acuan atau Suku Bunga BI 7-day (Reverse) Repo (selanjutnya disebut SBI-7), maka biasanya yield obligasi secara umum juga mengalami penurunan, selain itu ketika perekonomian sedang bergairah tumbuh dan berkembang, maka pada umumnya Yield Obligasi akan cenderung mengalami kenaikan.


Akan tetapi sejak awal Februari 2021 hingga saat ini, yield obligasi justru mengalami kenaikan di saat rate SBI-7 di angka terendah sepanjang sejarah, kenapa demikian ?


Pada tahun 2015/2016 yang lalu, kondisi perekonomian bisa dikatakan dalam kondisi yang kurang menggembirakan, khususnya bagi Indonesia yang cukup tergantung pada harga komoditas, harga komoditas saat itu mengalami tekanan yang cukup signifikan, yield obligasi 10 tahun Indonesia juga mengalami hal yang sama ketika itu, yang kemudian mulai berangsur-angsur membaik ketika memasuki tahun 2018 dan terus mengalami kenaikan hingga puncaknya di sekitar Oktober 2018, setelahnya kembali mengalami tekanan dan semakin diperparah dengan musibah global berupa pandemi virus corona pada awal tahun 2020. Dana dan likuiditas yang sebelumnya sebagian ada di pasar modal perlahan-lahan mencari tempat yang aman untuk berlindung, salah satunya adalah obligasi sehingga menyebabkan yield secara umum mengalami penurunan.


Setelah satu tahun pandemi virus corona terjadi, terdapat indikasi tingkat penyebarannya sudah mulai melandai secara global, karena selama periode terjadi pandemi itu, telah terjadi begitu banyak penyesuaian di banyak hal, terutama cara berinteraksi, pencegahan dan perbaikan melalui vaksinasi. Perbaikan dan pencegahan penyebaran virus corona semakin menunjukan ke arah yang lebih baik.


Lebih lanjut, mungkin bagi sebagian banyak orang, badai dirasa sudah mulai reda, duit nganggur dan likuiditas yang tadinya diparkir di tempat aman tadi perlahan-lahan mulai keluar dan sebagian besar mulai masuk ke aset yang memberikan imbal hasil yang lebih tinggi, dari yang ukurannya kecil sampai ukuran jumbo, awalnya 1, terus jadi 2, lama-lama jadi banyak, semakin lama semakin ramai dan banyak, bisa dibayangkan ya maksudnya, pasar responsif atas kondisi di atas.


Sementara meskipun fundamental ekonomi mulai menunjukan arah perbaikan, akan tetapi belum sepenuhnya kembali ke posisi sebelum covid-19 terjadi dan hingga saat ini belum ada alasan dan kondisi yang mengharuskan SBI-7 untuk mengalami kenaikan.


Kondisi itulah yang diduga dan diperkirakan kenapa Yield obligasi mengalami kenaikan di saat SBI-7 mengalami penurunan dan berada di tingkat yang rendah.


Kekhawatiran akan inflasi karena permintaan yang tertunda selama masa pandemi yang diramalkan akan muncul dengan deras ketika kondisi kembali ke posisi sebelum covid-19 dan kenaikan harga komoditas khususnya yang berkaitan dengan energi dihubungkan dengan kenaikan yield obligasi sepertinya kurang relevan dan tidak memiliki korelasi yang kuat, akan tetapi menurut saya lebih kepada karena kondisi yang dijelaskan di atas, atau mungkin dapat dikatakan bahwa kenaikan yield belakangan ini belum dapat dikatakan karena faktor fundamental.


Demikian tentang "Kenapa Yield Obligasi Naik ketika Suku Bunga BI 7-day (Reverse) Repo Turun?", semoga dapat memberikan manfaat bagi Anda, dan jika Anda merasakan manfaat dari artikel ini, maka akan lebih bermanfaat lagi jika Anda bersedia membantu membagikannya (share) kepada yang Anda kenal sehingga penulis memiliki semangat untuk terus menulis dan memberikan ulasan dan analisanya.


Terima kasih Anda sudah share, Salam profit !

80 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page