top of page
  • Gambar penulisBFU

Kenapa Rupiah Melemah Padahal Ada Stimulus US$ 1.9 T ?

Diperbarui: 21 Mar 2021

DPR Amerika Serikat kabarnya telah memberikan persetujuan final untuk RUU stimulus ekonomi dan bantuan senilai US$ 1,9 triliun setara dengan Rp 27,3 kuadriliun (dengan asumsi 1 US$ = Rp 14.000).


Alokasinya diperkirakan sebagai berikut :

  1. US$ 400 miliar akan diberikan kepada masyarakat Amerika yang memenuhi syarat masing-masing sebesar US$ 1,400 ;

  2. US$ 350 miliar dalam bentuk bantuan kepada pemerintah negara bagian dan lokal, perluasan kredit pajak anak dan peningkatan pendanaan untuk distribusi vaksin;

  3. US$ 180 miliar untuk pembukaan kembali sekolah;

  4. US$ 49 miliar untuk pengujian dan penelitian COVID-19 yang diperluas;

  5. US$ 14 miliar untuk distribusi vaksin COVID-19;

  6. US$ 440 miliar untuk usaha skala kecil;

  7. US$415 miliar untuk memerangi virus corona;

  8. Sisanya untuk tunjangan pengangguran sebesar US$400 per minggu hingga akhir Agustus 2021 atau awal September 2021.

Biasanya dan yang sudah lalu ketika Amerika memberikan stimulus ekonomi, dolar Amerika mengalami pelemahan, sebaliknya mata uang selain dolar Amerika pada umumnya mengalami penguatan, akan tetapi sejak tiga bulan terakhir ini, terutama ketika stimulus US$ 1.9 T digaungkan, kondisi sebaliknya terjadi, terutama mata uang utama selain dolar (kecuali dolar Canada dan Poundsterling), kenapa demikian ?


Menurut saya analisanya sebagai berikut :

  1. Setelah satu tahun pandemi virus corona terjadi, terdapat indikasi tingkat penyebarannya sudah mulai melandai secara global, karena selama periode terjadi pandemi itu, telah terjadi begitu banyak penyesuaian di banyak hal, terutama cara berinteraksi, pencegahan dan perbaikan melalui vaksinasi. Perbaikan dan pencegahan penyebaran virus corona yang semakin menunjukan ke arah yang lebih baik telah memberikan harapan akan membaiknya perekonomian terutama di Amerika sebagai negara dengan PDB terbesar di dunia saat ini meskipun saat ini kita masih dikhawatirkan dengan varians virus baru.

  2. Pasar responsif atas kondisi positif itu, dana dan likuiditas yang tadinya diparkir di tempat aman seperti obligasi Pemerintah dan emas perlahan-lahan mulai keluar dan sebagian besar mulai masuk ke aset yang memberikan imbal hasil yang lebih tinggi, US$ yang berada di emerging market perlahan-lahan mulai kembali ke negara asal.

  3. Stimulus US$ 1.9 T yang dirasa lebih tepat sasaran dalam menyelesaikan penyebab persoalan dan lebih mendukung perbaikan fundamental ekonomi semakin menguatkan kondisi di atas.

  4. Ada kecenderungan pasar merespon lebih awal atas potensi perbaikan itu.

Demikian tentang "Kenapa Rupiah Melemah Padahal Ada Stimulus US$ 1.9 T ?", semoga dapat memberikan manfaat bagi Anda, dan jika Anda merasakan manfaat dari artikel ini, maka akan lebih bermanfaat lagi jika Anda bersedia membantu membagikannya (share) kepada yang Anda kenal sehingga penulis memiliki semangat untuk terus menulis dan memberikan ulasan dan analisanya.

Terima kasih Anda sudah share, Salam profit !

18 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page