Diperkirakan terdapat 800.000 jumlah pekerja Federal yang departemennya mengalami penutupan (Government shutdown), jika diukur berdasarkan tingkat upah/jam di Amerika yang berkisar sekitar USD 23/jam dengan jumlah jam kerja per orang sekitar 8 jam perhari, maka total upah yang seharusnya dibayar adalah sekitar USD 147.2 juta /hari.
Apabila lamanya shutdown berlangsung 1 minggu (5 hari kerja), maka nilainya diperkirakan sekitar USD 736 juta, hitungan ini memang sangat kasar sekali, akan tetapi paling tidak dapat dibayangkan berapa nilai perputaran ekonomi yang hilang, hal ini belum memperhitungkan apabila terdapat overtime, belum lagi efek penggandaan yang hilang, nilai ini memang kecil jika dibandingkan dengan PDB Amerika, namun jika shutdown berlangsung 2 minggu lagi (shutdown telah memasuki hari ke-22 pada Sabtu (12/1/2019), maka diperkirakan nilainya akan mencapai USD 3.68 milyar, sudah sekitar 64 % dari anggaran yang diminta oleh Presiden Donald Trump untuk membangun tembok perbatasan.
Shutdown juga memilki dampak pada kehidupan para pekerjanya, upah dan gaji yang biasa mereka peroleh untuk membayar kartu kredit, hutang hipotik, membayar sewa menjadi terhambat, lebih lanjut tidak tertutup kemungkinan efek Government Shutdown ini dapat berdampak pada fasilitas dan pelayanan umum lainnya, seperti bandara, departemen pengolahan data, dan fasilitas umum lainnya.
Rekor sebelumnya terjadi pada masa pemerintahan Presiden Bill Clinton 1995-1996, di mana saat itu shutdown berlangsung selama sekitar 21 hari.
Comments